Fakta Perang Israel-Palestina hingga 21 November 2023
- Perang antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza telah berlangsung selama 44 hari, dimulai pada 7 Oktober 2023.
- Korban jiwa Palestina telah mencapai 13.000 orang, termasuk 4.707 anak-anak, 3.155 perempuan, dan 668 lansia.
- Korban jiwa Israel mencapai 260 orang, termasuk 100 warga sipil.
- Sekitar 2 juta orang Palestina telah mengungsi dari rumah mereka di Gaza.
- PBB telah menyerukan gencatan senjata segera, tetapi kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda akan melakukannya.
Kronologi Perang
Perang ini dipicu oleh bentrokan di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur pada 7 Oktober 2023. Hamas menembakkan roket ke Israel, dan Israel membalasnya dengan serangan udara ke Gaza.
Pada hari-hari awal perang, serangan Israel di Gaza sangat intensif. Serangan udara menargetkan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah.
Hamas juga melancarkan serangan roket ke Israel, tetapi serangan tersebut tidak menimbulkan banyak korban jiwa.
Pada 13 November 2023, Israel meluncurkan serangan darat ke Gaza. Serangan ini menyebabkan korban jiwa yang lebih besar di pihak Palestina.
Pada 19 November 2023, Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata selama 24 jam. Namun, gencatan senjata ini hanya berlangsung selama beberapa jam.
Dampak Perang
Perang ini telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang parah di Gaza. Banyak rumah, sekolah, dan tempat ibadah yang hancur.
Perang ini juga telah menyebabkan krisis kemanusiaan di Gaza. Jutaan orang Palestina membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk makanan, obat-obatan, dan tempat tinggal.
Perang ini juga telah menimbulkan kecaman internasional. Banyak negara yang menyerukan gencatan senjata segera dan penyelesaian konflik secara damai.
Masa Depan Perang
Masa depan perang ini masih belum jelas. Kedua belah pihak belum menunjukkan tanda-tanda akan menyerah.
PBB terus berupaya untuk membujuk kedua belah pihak untuk mencapai gencatan senjata yang permanen. Namun, upaya ini belum membuahkan hasil.
Perang ini telah menjadi salah satu krisis kemanusiaan terbesar di dunia saat ini. Perang ini telah menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat Palestina.
Apa yang diperkirakan akan membuat perang ini berhenti ?
Ada beberapa skenario yang diperkirakan dapat membuat perang Rusia-Ukraina berhenti. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Kesepakatan damai. Ini adalah skenario yang paling diharapkan oleh banyak pihak. Namun, kesepakatan damai ini tampaknya sulit dicapai karena kedua belah pihak memiliki tuntutan yang berbeda. Rusia menuntut agar Ukraina menjadi negara netral dan tidak bergabung dengan NATO, sementara Ukraina menuntut agar Rusia menarik semua pasukannya dari wilayahnya.
- Kemenangan salah satu pihak. Jika salah satu pihak berhasil meraih kemenangan yang meyakinkan, perang ini dapat berakhir. Namun, hal ini tampaknya sulit terjadi karena kedua belah pihak sama-sama kuat dan memiliki dukungan dari negara-negara lain.
- Intervensi negara lain. Intervensi negara lain, seperti Amerika Serikat atau NATO, dapat memaksa kedua belah pihak untuk mengakhiri perang. Namun, hal ini juga berisiko memicu perang yang lebih besar.
- Kehabisan sumber daya. Jika kedua belah pihak kehabisan sumber daya, seperti senjata, uang, atau tenaga kerja, perang ini dapat berakhir. Namun, hal ini juga akan menimbulkan kerugian yang besar bagi kedua belah pihak.
Berdasarkan analisis para ahli, skenario yang paling mungkin terjadi adalah perang ini akan terus berlangsung hingga akhir tahun 2023. Hal ini karena kedua belah pihak masih memiliki kekuatan untuk melanjutkan perang. Namun, tidak menutup kemungkinan perang ini akan berakhir lebih cepat atau lebih lama dari perkiraan.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akhir perang ini:
- Kekuatan militer kedua belah pihak. Jika salah satu pihak berhasil meningkatkan kekuatan militernya, hal ini dapat meningkatkan peluangnya untuk meraih kemenangan.
- Dukungan dari negara-negara lain. Dukungan dari negara-negara lain, baik secara militer maupun ekonomi, dapat memberikan keuntungan bagi salah satu pihak.
- Tekanan dari masyarakat internasional. Tekanan dari masyarakat internasional, baik melalui sanksi ekonomi maupun aksi protes, dapat memaksa kedua belah pihak untuk mengakhiri perang.
Perang Rusia-Ukraina telah menimbulkan dampak yang besar bagi dunia, baik secara politik, ekonomi, maupun kemanusiaan. Akhir perang ini akan memiliki implikasi yang signifikan bagi masa depan dunia.